Di era sekarang ini semua barang barang mahal, termasuk bahan bakar.
Bahan bakar semakin mahal, maka jadilah konsumen yang cerdas agar tidak
semakin dirugikan.Berikut adalah tips beli bahan bakar dan pengetahuan buat kita :
- Pertama,kecepatan argo di setiap SPBU berbeda-beda. Ada yang lambat, sedang dan kencang.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/hati-hati-modus-kecurangan-di-spbu-pertamina_5629b0f521afbd210505cf97kecepatan argo di setiap SPBU berbeda-beda. Ada yang lambat, sedang dan kencang.kecepatan argo setiap SPBU cenderung tdk sama, kecepatan (speed) pada nozzle alat pompa SPBU terdiri dari tiga macam, yakni speed 1, 2 dan 3. Speed 1 : kecepatan mengalir fluidanya rendah Speed 2 : kecepatan mengalir fluidanya sedang Speed 3 : kecepatan mengalirnya fluidanya tinggi Biasanya petugas yang jujur memegang nozzle saja lalu menarik pelatuk (mirip pistol) tanpa mengunci speednya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/hati-hati-modus-kecurangan-di-spbu-pertamina_5629b0f521afbd210505cf97

- Bila petugas melepaskan gunnya, dia pasti mengunci speednya pada posisi tertentu. Pada saat itu, mintalah petugas untuk melepaskan gunnya (nozzle cover) dan mengunci speednya pada posisi speed nomor 1. Bila speednya 3, maka besar kemungkinan minyak lebih banyak bercampur dengan fluidanya atau istilahnya uapnya
- Bagian alat nozzle nomor 4 dan 5 merupakan sensor otomatis. Saat kita mengisi bensin ke tanki mobil dan petugas telah melepas nozzlenya, maka ketika hampir penuh, terdengar suara dari nozzle ‘jeglek’ otomatis.

- Hal itu karena sensor tersebut mendeteksi fluida yang sudah mencapai mulut nozzle (lihat gambar 2a, 2b) dan aliran fluida otomatis berhenti, artinya bensin sudah hampir full tank
- Biasanya setelah bunyi ‘jeglek’ itu, petugas memegang lagi nozzlenya dan tetap mengisi pelan-pelan tanki sampai benar-benar penuh. Pada bagian alat nomor 10, di situ tertera pengatur speed sekaligus pengunci speed fluida yang mengalir di nozzle.
- Kedua, perhatikanlah meteran/argo analog atau digital yang ada di SPBU. Pastikan bahwa angka pembelian anda sesuai dengan angka yang tertera pada argo.
- Misalnya anda membeli Rp. 215.000,- dan petugas pun menekan tombol yang jumlahnya Rp. 215.000,- maka pastikan ketika selesai transaksi, angka pada argo berada pada angka Rp. 215.000.Bila anda lengah dan tidak memperhatikan angka pada argo apalagi kalau anda tetap di dalam mobil, maka petugas yang nakal akan berhenti memompa bensin pada mobil anda pada angka 205.000 ribu misalnya. Jadi ada selisih Rp. 10.000,- karena anda tidak memperhatikan argo.Jika hal ini terjadi maka petugas SPBUnya yang untung. Karena yang diperhitungkan oleh pemilik SPBU adalah meteran analognya. Bukan akumulasi dari tiap transaksi.Oleh supervisor SPBU maka yang dicatat pada pagi sampai malam saat tutup adalah angka yang tertera pada argo. Supervisor akan menghitung berapa liter yangg keluar, dikalikan dengan harga per liternya

- Pegawai (operator) pompa sangat memanfaatkan argo tersebut. Jadi tiap pergantian shift, mereka akan mencatat berapa angka pada argo analog tersebut lalu dikalikan dengan harga perliter.Itulah yg harus mereka setorkan. Dengan cara sederhana di atas, petugas memanfaatkan ketidakjelian konsumen, maka akan ada selisih antara akumulasi transaksi dengan yang analog.Tentu saja analog lebih kecil. Sehingga si operator dapat untung dari varian tersebut. Soal print, operator dengan gampang mencetak nota transaksi tanpa mengisi BBM sekalipun.

- Beberapa oknum SPBU melakukan trik ini untuk meraup keuntungan. Argo SPBU bisa didesain angkanya agar tiba-tiba melompat.Trik ini tidak menguntungkan pegawai tetapi pemilik SPBU yang bersangkutan, karena jumlah uang yang masuk tetap tercatat dengan benar sesuai dengan argo sementara BBM yang keluar sedikit.Untuk menyiasati atau menghindari trik curang dari oknum SPBU di atas, maka sebaiknya belilah BBM dengan angka yang tidak biasa. Kalau motor beli pada angka yang tidak biasa misalnya Rp. 11.000, Rp. 16.000 atau Rp. 21.000. Hindari membeli pada angka biasanya misalnya Rp. 10.000, Rp.20.000 atau Rp.30.000. Kalau mobil belilah pada angka yang tidak seperti biasanya misalnya Rp.79.000, Rp. 162.000 atau Rp. 237.000. Hindari membeli BBM pada angka genap seperti Rp.100.000, Rp.200.000 dan seterusnya,alasannya angka genap atau biasanya mungkin sudah disetting lompatan angkanya
- Keempat,belilah BBM pada SPBU milik pemerintah atau milik Pertamina jika memungkinkan. Alasannya, potensi kecurangan di SPBU pemerintah lebih kecil daripada milik swasta.Atau paling tidak carilah SPBU yang mempunyai sertifikat Pasti Pas dan takaran pas dari badan Metrologi. Hanya saja masalahnya adalah dari dari sekian ribu SPBU yang ada di Indonesia, yang bener-benar dikelola oleh Pertamina sendiri sangat sedikit.Ada tiga tipe SPBU Pertamina yaitu: COCO (Corporate Owned Corporate Operated), DODO (Dealer Owned Dealer Operated) dan CODO (Company Owned Dealer Operated). Tipe COCO adalah SPBU murni milik Pertamina sedangkan yang lainnya adalah swasta.
JALACU MOTOR
Penjualan Mokas Berkualitas
Jl Raya Dungus No.23 Mojopurno
Wungu - Madiun
Telp / WA
08133 5744443
08222 5744443
Penjualan Mokas Berkualitas
Jl Raya Dungus No.23 Mojopurno
Wungu - Madiun
Telp / WA
08133 5744443
08222 5744443